20 Agustus 2013

Akhirnya S jadi M juga.

Allahuakbaaarr..Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam...
woaaaa..Setelah 6 tahun berjuang di kampus hijau itu. Akhirnyaaaa....

Nikita Surya Dharma, S.Farm, M. Farm, Apt. 

Puji dan syukur tak terhingga. Setelah 3,5 tahun berjuang mencapai gelar sarjana farmasi di fakultas farmasi unand, kemudian melanjutkan studi di double program fakultas farmasi untuk meraih gelar apoteker di tahun 2012 dan jatuh bangun untuk meraih gelar master farmasi di 2013 diusia 23 tahun. Maha benar Allah dengan segala firmannya.
Gue akui, gue berjuang cuma buat papa sudhar semata. saat bener2 down, gue berusaha ngumpulin puing2 semangat yang berceceran berjauhan. saat2 terberat yaitu disaat temen2 yang lain udah bisa menghasilkan uang sendiri dan gue?? saat itu gue masih saja berkutat dengan buku2, jurnal2, dan seabrek tugas. BERAT.

Ternyata di akhir cerita, gue sadar, Tuhan itu kreatif dalam penyusunan skenario nya. nasib kita kan semuanya berbeda2. Di saat 4 pasukan banunz sudah bisa mencari uang, di saat si ketua yg lagi prepare buat pernikahannya, dan disaat itulah gue menyelesaikan perjuangan ini. Subhanallah.

Mak Pak Sudhar
At least, gue ngucapin terima kasih sedalam2nya kepada mak pak sudhar yg udah kasi support moril dan materil sampe2 pas mau kompre si mama rela jadi supir dan nentengin bekal buat kompre ampe fakultas (ckckckck). Pak sudhar yang udah berjuang paling, sangat, dan ekstra maksimal buat keberhasilan kompre gue. Bersyukur memiliki mereka. alhamdulillah yaa Allah.

Terima kasih juga kepada ibu pembimbing Prof. Henny Lucida yang bener berjuang mendampingi, membimbing, mengasuh, dan memandu hingga sidang akhir. Merelakan waktunya untuk tetap hadir demi berlanjutnya kompre walaupun di jam tersebut beliau ada kuliah. Terharu! Tanpa beliau sidang ga bakalan bisa berlanjut soalnya waktu itu pembimbing II gue (dr. Akmal M. Hanif, Sp.PD, MARS) ga bisa dateng. 
Prof. Henny Lucida

Next, terima kasih juga kepada teman2 seperjuangan farmasi klinis (kak mamik, bg zam, kak dini kuadrat, rangki, ijonk, kak ela, bg tedy, haviz, kak wiwit, dan kak dedek). Kenangan yg indah saat kita sama2 berjuang sekuat tenaga menempuh perkuliahan bersama. Susah pas ujian sama2. Seneng pas ga ada dosen sama2. Galau praktek bersama. Hwaaa, perkuliahan ini bener2 berwarna. Semoga kita semua sukses Teman. Hidup pasukan berdua belas) hiihihiii...


Teman2 Farmasi Klinis 
Teman2 Farmasi Klinis

Dan terakhir, terima kasih buat adek2 satu momih (dik ss, dik echi, dik oja, dan dik adik lainnya). Woaaaa, tanpa kalian, pasti fakultas ga rame. Pasti bosen pas jaman2 nungguin momih dateng. Saat2 'mencigok' aktivitas momih lewat ventilasi ruangan. saat galau pas udah selama entah nungguin momih eh ternyata mommih ga muncul2 juga. hahahhahaha. kalian amazing adek2. padahal sebelumnya siapa elo siapa gue. Tapi ternyata, aaah. sudahlah. HARU! *wipe tears*

Adik2 uni tercintoooh

Seandainya di tesis bisa ditulis seperti ini dengan foto2 ini. Tapi apa daya. sebagai penghargaan, gue nulis di blog saja. hehehehe. Akhirnya S.Farm menjadi M.Farm juga. asiiikkkkkk.
Terakhir, cuma pesen, ga ada yang ga bisa kalo Tuhan berkehendak. Gue ngerasainnya sendiri. Yap. Sadarlah, sepintar apapun kita, hanyalah butiran debu bagi Allah. Jadi jangan sombong. Rendah hati itu lebih disenangi Allah dan orang di sekitar.

Dan untuk penyemangat serta penyupport tersensasional dengan iming2 "kamu klo tesis nya kelar nanti aku beliin boneka besaaaaar, sebesar aku" hihihhihii...dan gue sudah tidak sabar  menunggu ijon dan boneka sebesar ijon...terima kasih ijooon tercintaaa...sekian persen tesis ini buat kamuuuh...eaaaaa...
saya dan sebut.saja.ijon
Tengqyu sudah berkunjung teman. see yaaa.

4 Juli 2013

Gelap dan Fokus

Gelap. yah. saya takut gelap. bukan berarti  saya penakut. mungkin karna saya bukan tipikal perempuan yang suka dengan gelap. gelap itu fokus. saya tidak ingin terfokus. bukan. lagi-lagi bukan karna saya minderan. Namun saya tidak suka dengan kondisi keseriusan dalam gelap. Saya lebih suka dengan kondisi bercahaya dimana semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Misalkan saja saat tidur. Saya gak suka tidur dengan kondisi gelap. Saya tidak ingin dinding kamar, jam dinding, lemari pakaian, tempat tidur, nyamuk, dan semua properti yang ada di kamar saya terfokus pada saya. seolah-olah saya adalah fokus dari semua bagian itu.

Entah apa yang membuat saya tidak terbiasa dengan kondisi gelap. Yah. mungkin suatu ketidaknyamanan. Saya menyangkal kalau itu merupakan sebuah ketakutan. Sekali lagi saya tekankan, saya bukan perempuan yang penakut. Saya berani untuk sekedar keluar kamar dalam kondisi semua terlelap dan hanya ada 1 lampu yang hidup di tengah malam. Saya berani mencari tau ke suatu sumber jika ada suara-suara aneh terdengar di pendengaran saya. Namun satu hal, saya tidak suka gelap dan fokus. itu saja.

20 April 2013

akhirnya KOLOKIUM juga, one step closer...

Gw lagi kolokium
Alhamdulillaaaah, God, thanks...akhirnya setelah diundur 6 hari (dari tgl 12 ke tgl 17) *lima hari apa enam hari ya?* gw kolokium juga..liat pict deh,,yg ber jas putih paling ujung sono, pembimbing 2 gw, dr.edi, naaah, disebelah gw, itu prof.Henny Lucida, pembimbing satu. di depan gw, penguji yang alhamdulillah semuanya baeeeekkkk bgd. (prof helmi, bu ayu, dan prof almahdy). Gw yg berbaju merah yaaaa, berhijab item. ga tau bacok!

gw nyampe fakultas jam 09.00wib, yoi, kolokiumnya emang sejam kemudian, tpi deg2an nya itu loh. dengan kondisi hujan badai, gw bermantel dengan motor yama*a M*o nya si monyong. sengaja dicolong soalnya lagi makek rok. hahahhaa. 

teneeeewww. layaknya hakim mukul palu ke meja, atau mungkin wasit niupin pluit pas tanding Indonesia Vs Malaysia, bahkan perumpaan nya itu sampai malaikat israfil niupin terompet kiamat (ini agak lebai). seminar  dimulai. dan bla bla bla. seminar diakhiri dengan nilai A min ditangan. tengs God. Tengs..

setidaknya, gw masuk top five maju kolokium duluan dikalangan teman2 yang lagi berjuang. eeeeaaaaaaaa. beratnya pergantian sarjana jadi master ini Tuhaaaan. semata2 demi pacal dan pak sudal...

buat yang belom kolokium, ini dunia Teman! mari berjuang menaklukan nya. InsyaAllah kita wisuda bersama, keep calm. FIGHTING!

26 Maret 2013

Kolokium vs koloteroritaaaa?

Hwaaa..hwaaaa...hwaaa...dadakan juga kenapa tiba2 gw pengen curhat disini, di blog ini. Sempat kepikiran sih, manusia macam apa coba gw ini. nulis disini kalo pengen aja. kalau keinget aja. Terhitung tanggal 26 Maret 2013, bloggoblog gw nobatin sebagai diary ter"saulah" sejagat. Gw lupa, dia-nya ga protes, gw abrek2 pas keinget, sii goblog juga sebodo amat. tetttt. GA PENTING niki!

Kolokium? Yoi...beberapa tahun yang lalu gw pernah curhat waktu kelar sidang sarjana kan ya tambahan nama diakhir namaku , itu dia. sekarang timing nya gw untuk berkolokium. kolokium bukan sejenis harlem shake, kolokium, sidang perdana gw sebagai mahasiswi cantik di pascasarjana Unand. Entahlah, gw juga baru pandai mengeja "k-o-l-o-k-i-u-m baru2 ini. entah kenapa diciptakan seribet itu. yang jelas gw berjuang supaya tetap terlihat se-cantik mungkin saat berkolokium walau gw sadar, kolokium bukanlah sebuah kontes kecantikan. ASTAGA.

gw ga bisa berucap banyak, gw mohon dukungan nya aja. 12 April 2013 jam 09.00 WIB di ruang seminar fakultas farmasi unand. ga perlu ngirim sms layaknya Mikha Angelo di  x-factor. gw tulus, cuma butuh doa temen2. doa supaya gw tetep tampil cantik dan doa supaya nilainya gw entar juga cantik, klo bisa cantik banget. 100. amiiin.

kalo dipikir2, ga ada pentingnya sih gw nulis ini. tapi ya ituuuu dia, gw kebetulan inget punya blog gratisan dan ga tau apa yg mau dicurhatin disini saat ini. terciptalah ini. ini budi. ini ibu budi. budi ini ibu. PLAK.

wassalam.

17 Mei 2012

baralek is married

mungkin karna pengaruh umur dan lingkungan aja kenapa tiba2 gue mo curhat tentang ini. 22 tahun itu masih lumayan muda loh, masih ada masanya buat labil2an kan yak? #pembelaan
siapa sih yang kga pengen merit?? yaa ampun, klo ada jodoh yang mapan dan persiapan yang matang, gue sih mau2 aja minggu depan langsung "tagak tenda" di depan rumah. tapi ya ituuu dia, selain calon nya yang belom ada, bakat gue buat jadi istri orang itu juga belom nongol. Entah kapan kapan deh itu.

Menurut gue (red: mupeng-nya gue), merit yang normal itu pastinya dengan dia yang gue sayang...hahaha,itu pasti lah yaa! gue ga peduli dia gaji nya sekarang berapa, dia punya apa, mak nya kerja dimana, berapa penghasilan bokapnya sebulan dan berapa persenan dari gaji bokapnya itu buat dia...HEEEEYYY,,,gue ga matre boiii!! Buat apa deh serba kecukupan begitu sementara bokap nyokap gue juga udah ngasi lebih dari cukup ke gue. yang jelas, gue  tau dia berjuang buat gue dan dia yakin walaupun dengan pendapatannya yang sekian, gue dan dia tetap seirama.

maunya, dia yang bisa nerima senormal normalnya gue. gue yang aslinya, yaaaa beginilah adanya. ga ada apa2nya. Gue ga bisa MASAK! itu masalah wanita yang bener2 sangat akan galau saat dia bakalan merit tapi masak ni belom pandai2 juga. Naaaah,,disana,,,disana lemahnya gue,,,dan disana gue bisa melihat apakah bakal suami ini bisa menerima kekurangan gue itu. Bukannya malas masak atau ga niat buat belajar masak, tapi pas gue masak, ga satupun yang pernah ada hasil normalnya. dan sampai sekarang, gue cuma bisa nungguin mukjizat :D. yess,itu dia, dia harus bisa nerima gue yang begitu awam tentang dunia dapur. Karna, walaupun gue cwe' minang, tapi klo emg ga punya bakat disana, susah buat dipaksain. simpel2 aja kan kriteria gue. 

Masalah keromantisan, woooo woooooo, jangan ditanya, gue bakalan lebih romantis dari si suami. Nantinya gue bakalan nunggu suami sambil menghabiskan waktu dengan menonton ataupun melakukan hal-hal sepele yang bisa dilakukan saat menunggu (tentu saja saat semua pekerjaan rumah sudah clear semua). Membukakan pintu saat dia datang, sambil berbisik, "Terimakasih sudah berjuang untuk saya hari ini, Lupyu, muaaach"  begitu juga sebaliknya, saat dia lebih dulu datang ke rumah, dia yang bakalan bukain pintu buat gue. #soswit

Gue pengennya, gue sama dia ga ada rahasia. Saat kita istirahat diruang keluarga, sambil bersandar di bahunya, gue bakalan denger curhatan dia tentang kegiatannya hari ini, dan akan balas bercerita saat dia menanyakan balik kegiatan gue seharian. kita menutup malam bersama dan menantang mentari pagipun bersama. Bangun pagi dan saling berbagi senyum waktu kita akan mengawali dunia. Indah sekaliiiiii!

Seandainya se-indah itu merit, seandainyaaaaaa...pasti gue bakalan nyari calonnya dari sekarang. Tapi apa?? dilapangan kita lihat apa?? masih adakah keromantisan setelah menikah dan punya anak? Masih adakah lelaki yang begitu memuja si cwe' saat dia pacaran dan berlanjut pasca nikah? Masih ada terpikirkan gak, imajinasi indah spt yg gue jabarin...itu dia yang kita ga tau, belajar saja dari pengalaman orang lain disekitar, dari papa mama? dari teman2 yang udah merit?
apa masih terlihat seperti romantis saat mereka pacaran?? semoga yang terbaik buat kita yaaa teman2 :))